Selasa, 24 Januari 2017
Senin, 23 Januari 2017
Makalah Pelayanan Kesehatan Posyandu
03.08
No comments
Makalah Posyandu
Pelayanan Kesehatan
Disusun oleh
Nama : M.Tegar
Arjunnaidi
NIM : 15330055
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2016
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam farmasi dalam pemerintahan seperti posyandu.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar
Belakang 1
1.2 Rumusan
Masalah 1
1.3 Tujuan
Penulisan 2
BAB II
PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Posyandu 3
2.2 Manfaat Posyandu 4
2.3 Tujuan Posyandu 4
2.4 Jenis Posyandu 5
2.5 Kegiatan Utama Posyandu 7
2.6 Pengelola dan Sarana Posyandu 7
2.7 Dasar Pelaksanaan Posyandu 8
2.8 Kegiatan Posyandu 9
2.9 Alasan Pembentukan dan Pendirian Posyandu 10
2.10 Keberhasilan Posyandu 11
2.11 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu 12
2.12 Sistem Informasi Posyandu 12
2.13 Pembiayaan
Posyandu 14
BAB III PENUTUP 15
3.1 Kesimpulan 15
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
POS
PELAYANAN KESEHATAN
(POSYANDU)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pos Pelayanan Keluarga Berencana
- Kesehatan Terpadu(Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar
yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan
swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung jawab
kepala desa.
A.A. Gde Muninjaya (2002:169) mengatakan : ´Pelayanan
kesehatan terpadu(yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan
yangdilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat
pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW,
dansebagainya disebut dengan Pos pelayanan terpadu (Posyandu)´. KonsepPosyandu
berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksudmeliputi
keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan,
aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya.
(Departemenkesehatan, 1987:10).
Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi,
timbang berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir
melalui suatu SuratKeputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri),
MenteriKesehatan (Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) dan Ketua Tim Penggerak (TP)
PembinaanKesejahteraan Keluarga (PKK) dan dicanangkan pada sekitar tahun
1986.Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat kembali melalui Surat
EdaranMenteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal 13 Juni 2001
yangantara lain berisikan ³Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu´ yang antaralain
meminta diaktifkannya kembali Kelompok Kerja Operasional(POKJANAL) Posyandu di
semua tingkatan administrasi pemerintahan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan posyandu?
2. Apa saja
manfaat posyandu?
3. Sebutkan
tujuan posyandu?
4. Apa saja
jenis-jenis posyandu?
5. Apa saja
kegiatan utama yang dilakukan di posyandu?
6. Siapa
pengelola dan sasaran posyandu?
7. Apa dasar
pelaksanaan posyandu?
8. Sebutkan apa
saja kegiatan posyandu?
9. Apa alasan
pembentukan dan pendirian posyandu?
10. Bagaimana cara mencapai keberhasilan posyandu?
11. Apa saja faktor–faktor yang mempengaruhi
kedatangan ibu di posyandu?
12. Bagaimana sistem informasi posyandu
(SIP)?
13. Siapa yang memberikan biaya posyandu?
1.3 Tujuan
Penulisan
Untuk
mengetahui apa itu Posyandu, apa tujuan dilaksanakannya Posyandu, manfaat dan
kegiatan apa saja yang biasa dilakukan dalam Posyandu serta bagaimana cara
mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan Posyandu.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Posyandu
Posyandu
adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Cessnasari. 2005). Posyandu
merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelanggraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemmudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social
dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen
Kesehatan RI. 2006 ). Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara
satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan
terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai
program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Posyandu
adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas
kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan
sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia
di masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu :
Ø Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child
Survival) yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin
dalam kandungan ibu sampai usia balita.
Ø Pembinaan perkembangan anak (Child Development)
yang ditujukan untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik
maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
Ø Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang
dimaksud untuk memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan
bangsa dan negara.
Intervensi 1
dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan dan
pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan
dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksosbud.
2.2 Manfaat
Posyandu
1. Bagi
Masyarakat :
Ø Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan
kesehatan keluarga sehingga:
· Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.
· Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali,
Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali.
· Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000 SI)
· Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI)
setiap 6 bulan (Februari dan Agustus)
Ø Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
Ø Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar.
Ø Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis
lingkungan dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Ø Mendukung pelayanan KB.
Ø Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah
kesehatan.
Ø Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu.
2. Bagi Kader,
pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat
Ø Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan.
Ø Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah
kesehatan.
3. Bagi
Puskesmas
Ø Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat
pelayanan kesehatan S1.
Ø Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah
kesehatan.
Ø Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana
dengan pemberian pelayanan secara terpadu.
4. Bagi
Sektor Lain
Ø Lebih spesifik membantu masyarakat dalam
pemecahan masalah.
Ø Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan
sesuai tupoksi masing-masing.
2.3 Tujuan
Posyandu
Tujuan
didirikannya Posyandu Yaitu :
Ø Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas).
Ø Membudayakan NKKBS.
Ø Meningkatkan peran serta dan kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya
yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Ø Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi
Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga
Sejahtera.
v Sasaran Revitalisasi Posyandu
Kegiatan revitalisasi posyandu pada dasarnya meliputi seluruh posyandu dengan
perhatian utamanya pada posyandu yang sudah tidak aktif/rendahstratanya
(pratama dan madya) sesuai kebutuhan, posyandu yang berada didaerah yang
sebagian besar penduduknya tergolong miskin, serta adanyadukungan materi dan
non materi dari tokoh masyarakat setempat dalammenunjang pelaksanaan kegiatan
posyandu. Dukungan masyarakat sangat penting karena komitmen dan dukungan
mereka sangat menentukankeberhasilan dan kesinambungan kegiatan posyandu
(Depkes RI, 1999).
Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balitasangat
besar, namun sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih
perluditingkatkan. Keberadaan kader dan sarana yang ada merupakan modaldalam
keberlanjutan posyandu. Oleh karena itu keberadaan posyandu harusterus
ditingkatkan sehingga diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu
posyandu pratama, madya, purnama, dan mandiri.
2.4 Jenis
Posyandu
Dilihat dari
indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes RI 2006, Posyandu secara umum
dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu :
1. Posyandu
Pratama
Posyandu
Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan
Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader terbatas yakni kurang
dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan
Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya
masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah
memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader.
2. Posyandu
Madya
Posyandu
Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali
per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi
cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu < 50%. Intervensi yang
dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkat cakupan dengan
mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan
kader dalam mengelola kegiatan
3. Posyandu
Purnama
Posyandu
Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan
utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan program tambahan seta telah
memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
4. Posyandu
Mandiri
Posyandu
Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8
kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih.
Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu menyelenggarakan program
tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola
masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan
dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya.
STRATA POSYANDU dikelompokkan menjadi 4 :
1. Posyandu Pratama :
§ belum mantap.
§ kegiatan belum rutin.
§ kader terbatas.
2. Posyandu Madya :
§
kegiatan lebih teratur
§
jumlah kader 5 orang
3. Posyandu Purnama :
§ kegiatan sudah teratur.
§
cakupan program/kegiatannya baik.
§ jumlah kader 5 orang
§ mempunyai program tambahan
4. Posyandu Mandiri :
§ kegiatan secara terahir dan mantap
§ cakupan program/kegiatan baik.
§ memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap
2.5 Kegiatan
Utama Posyandu
Kegiatan utama di posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang
balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk mencegah
penyakit, penanggulangan diare, pelayanan KB penyuluhan dan konseling/rujukan
konseling bila diperlukan.
2.6 Pengelola
dan Sasaran Posyandu
Sasaran
posyandu adalah seluruh masyarakat/ keluarga, utamanya adalah bayi baru lahir,
bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS.
a. Tingkat desa
dan kelurahan
Sesuai
Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu
ditingkat desa dan kelurahan sebagai berikut :
Ø Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD
(Kades/Lurah).
Ø Penggungjawab operasional: Ketua I LKMD (Tokoh
Masyarakat)
Ø Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10
LKMD ( Ketua Tim Penggerak PKK).
Ø Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
Ø Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas
KB-Kes.
. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.
1. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader,Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dariPuskesmas, dilakukan
pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
Meja V : Pelayanan KB & Kes :
·
Imunisasi
·
Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes kemulut tiap bulan
Februari dan Agustus.
·
Pembagian pil atau kondom
·
Pengobatan ringan.
·
Kosultasi KB-Kesehatan
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkanMeja V
merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas
KB).
2. Sasaran Posyandu yaitu Bayi/Balita, Ibu hamil/ibu menyusui, danWUS dan PUS.
b. Pokjanal
Posyandu
Pokjanal
Posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari unsur
Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu :
Ø Tingkat Propinsi : BKKBN, BKKBN tingkat provinsi
terdiri dari PMD (Pembinaan Masyarakat Desa), Bappeda, dan Tim Penggerak PKK.
Ø Tingkat Kab/Kodya : Kantor Depkes/Kantor Dinkes,
BKKBN, PMD, Bappeda.
Ø Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec (
puskesmas, Pembina petugas Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan),
dan KPD (Kader Pembangunan Desa)
Pokjanal Posyandu bertugas :
1. Menyiapkan
data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
2. Menyiapkan
kader.
3. Menganalisis
masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
4. Menyusunan
rencana.
5. Melakukan
pemantauan dan bimbingan.
6. Menginformasikan
masalah kepada instansi/lembaga terkait.
7. Melaporkan
kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.
2.7 Dasar
Pelaksanaan Posyandu
Surat
keputusan bersama Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23 tahun 1985.
21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang penyelenggaraan Posyandu
yaitu :
1. Meningkatkan
kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam lingkup LKMD
dan PKK.
2. Mengembangkan
peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta meningkatkan
peran serta masyarakat dalam program-program pembangunan masyarakat desa.
3. Meningkatkan
fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader pembangunan.
4. Melaksanakan
pembentukan Posyandu di wilayah/ di daerah masing-masing dari melaksanakan
pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN.
5. Undang-undang
no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara penyelenggaraan dan
pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna.
2.8 Kegiatan
Posyandu
Beberapa
kegiatan di Posyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca
Krida Posyandu), antara lain:
1. Kesehatan
Ibu dan Anak
Ø Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan
menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah.
Ø Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah
gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian
makanan tambahan vitamin dan mineral
Ø Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan
cara stimilasinya
Ø Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek
dalam mencapai tujuan program KIA.
2. Keluarga
Berencana
Ø Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan
usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya
karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
Ø Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3. Immunisasi
Imunisasi
Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil. Pada bayi umur 0-11 bulan memperoleh
imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1
kali. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000 SI).
Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap 6
bulan (Februari dan Agustus).
4. Peningkatan
gizi
Ø Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
Ø Memberikan makanan tambahan yang mengandung
protein dan kalori cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu
yang menyusui.
Ø Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak
dibawah umur 5 tahun.
5. Penanggulangan
Diare
Lima
kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu
(Sapta Krida Posyandu), yaitu:
Ø Kesehatan Ibu dan Anak
Ø Keluarga Berencana
Ø Immunisasi
Ø Peningkatan gizi
Ø Penanggulangan Diare
Ø Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih,
pembuangan kotoran dan air limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman.
Ø Penyediaan Obat essensial
Berdasarkan
hal diatas adapun kegiatan pokok yang dilakukan dalam pelaksanaan Posyandu
yaitu :
Ø KIA
Ø KB
Ø lmunisasi
Ø Gizi.
Ø Penanggulangan Diare
2.9 Alasan
Pembentukan dan Pendirian Posyandu
Posyandu
dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
Ø Pos penimbangan balita
Ø Pos immunisasi
Ø Pos keluarga berencana desa
Ø Pos kesehatan
Ø Pos lainnya yang dibentuk baru
Posyandu
didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
Ø Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya
dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
Ø Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan
oleh masyarakat, sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya
dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana (Effendi, 1998).
Ø Pembentukan Posyandu
a. Langkah ± langkah pembentukan
:
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di
bawah bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawasdiri, sarana
dan prasarana posyandu, biaya posyandu .
4) Pemilihan kader Posyandu.
5) Pelatihan kader Posyandu.
6) Pembinaan.
b. Kriteria pembentukan Posyandu.
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmasagar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapaisedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita.
c. Kriteria kader Posyandu :
1) Dapat membaca dan menulis.
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
4) Mempunyai waktu yang cukup.
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
6) Berpenampilan ramah dan simpatik.
7) Diterima masyarakat setempat.
2.10
Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan
Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
Ø S : Semua balita di wilayah kerja
posyandu.
Ø K : Semua balita yang memiliki KMS.
Ø D : Balita yang ditimbang.
Ø N : Balita yang Berat Badannya naik.
2.11
Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu
Faktor–Faktor
yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu adalah sebagai berikut:
Ø Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
Ø Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
Ø Pekerjaan iu
Ø Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan
tokoh masyarakat
Ø Sarana dan prasarana di posyandu
Ø Jarak dari posyandu tersebut
2.12
Sistem Informasi Posyandu (SIP)
Sistem
informasi Posyandu (SIP) adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan data dan
informasi tentang pelayanan terhadap proses tumbuh kembang anak dan pelayanan
kesehatan dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan program, pencapaian program,
kontinuitas penimbangan, hasil penimbangan dan partisipasi masyarakat yang
sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola
Posyandu. Oleh sebab itu Sistem Informasi Posyandu (SIP) merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan
aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan
yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup
terbatas maupun lingkup yang lebih luas.
Adapun
manfaat System Informasi Posyandu (SIP) yaitu sebagai bahan kader Posyandu
untuk memahami permasalahan sehingga dapat mengembangkan kegiatan yang tepat
dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan sebagai bahan informasi yang tepat
guna dan tepat waktu mengenai pengelolaan posyandu, agar berbagai pihak yang
berperan dalam pengelolaan Posyandu dapat menggunakannya untuk membina posyandu
demi kepentingan masyarakat.
Macam-macam format System
Informasi Posyandu (SIP) seperti:
a. Catatan ibu
hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahirkan nifas.
Berisi catatan dasar mengenai sasaran posyandu.
b. Registrasi
bayi dan balita di wilayah kerja posyandu. Berisi catatan pemberian tablet
besi, vitamin A, pemberian oralit, tanggal imunisasi, dan apabila bayi meninggal,
maka perlu dicatat tanggal bayi meninggal diwilayah kerja posyandu tersebut.
c. Register WUS
dan PUS diwilayah kerja posyandu. Berisi daftar ibu hamil, catatan umur
kehamilan, pemberian tablet tambah darah, imunisasi, pemeriksaan kehamilan,
tanggal dan penolong kelahiran, data bayi yang hidup dan meninggal, serta data
ibu meninggalndi wilayah kerja posyandu.
d. Register ibu
hamil dan nifas di wilayah kerja posyandu. Berisi daftar wanita dan suami istri
usia produktif yang memiliki kemungkinan mempunyai anak ( hamil ).
e. Data
posyandu. Berisi catatn jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS, PUS, ibu hamil,
menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader posyandu,
kader PKK, PKB/PLKB, paramedic dan sebagainya).
f. Data hasil
kegiatan posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang diperiksa dan mendapat
tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta KB ulang yang dilayani,
penimbangan balita, semua balita yang mempunyai KMS, balita yang timbangannya
naik dan di Bawah Garis Merah (BGM), balita yang mendapatkan vitamin A, KMS
yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat sirup besi, dan imunisasi
(DPT, Polio, campak, hepatitis B) serta balita yang menderita diare.
Mekanisme Operagional Sistem
Informasi Posyandu (SIP) :
Ø Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu (SIP)
adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah
Tim Pembina LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.
Ø Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya
data dan informasi Posyandu.
Ø Pengumpul data dan informaosi adalah Tim
Penggerak PKK dan LKMD dengan menggunakan instrumen :
a. Catatan ibu
hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK)
.
b. Register
bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
c. Register
anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
d. Register
WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember.
e. Register Ibu
hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
f. Data
pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil
melahirkan dan nifas.
g. Data hasil
kegiatan Posyandu.
2.13
Pembiayaan Posyandu
Adapun beberapa
pembiayaan yang didapatkan untuk melakukan posyandu didapatkan dari:
1. Sumber Daya
Masyarakat
a. Iuran
Pengguna Posyandu
b. Iuran
masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
c. Sumbangan
dari perorangan atau kelompok masyarakat
d. Dana social
keagamaa, misalnya zakat, infak dsb
2. Swasta/
Dunia Usaha
Misalnya
dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan dan bantuannya dapat
berupa dana, prasarana atau tenaga sukarelawan.
3. Hasil Usaha
Pengurus dan
kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana hasilnya dapat disumbangkab untuk
pengelolaan Posyandu, contohnya Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Taman Obat
Keluarga (TOGA).
4. Pemerintah
Bantuannya
berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan prasarana Posyandu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melihat
efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunya upaya-upaya yang
sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat menolong diri
dan keluarganya dalam bidang kesehatan juga yang lebih penting dengan mengikuti
kegiatan Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita. Dapatlah tercapai
apa yang kita harapkan yaitu sumber daya manusia yang berkemampuan dalam
menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang. Namun kita tidak boleh menutup
mata untuk memperhatikan para kader yang sangat banyak pengorbanannya dalam
mangelola Posyandu, baginya tidak lupa perhatian kita padanya.
3.2 Saran
Sebagai
seorang bidan agar lebih memberikan pelatihan yang berkualitas bagi kader kadernya
dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam hal
kesehatan. Bagi para calon kader atau yang telah menjadi kader agar selalu
mengikuti pelatihan kader yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar.
Dalam http://suaramerdeka.com.
Departemen
kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga.
Jakarta.
Effendy,
Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Panduan Kader
Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Direktorat Bina Gizi.
Kependudukan
dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta Masyarakat
dalam UPKM. Dalam http://www.library.usu.ac.id.
Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Widiastuti. Pemanfaaan Penimbangan Balita di Posyandu.
Diberdayakan oleh Blogger.