BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke
berbagai sektor termasuk kesehatan, yaitu dapat kita lihat pada suatu
instansi kesehatan dalam mengolah data dengan hadirnya teknologi informasi
(IT). Instansi kesehatan menggunakan teknologi komputer untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan dalam menyampaikan atau mengirim data dalam bentuk
informasi. Hal ini harus didukung oleh perkembangan peralatan elektronika,
seperti komputer dan software-software pendukung, khususnya di bidang
informasi.
Meskipun dunia kesehatan dan medis merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing sistem. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi sebagian masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi baik dalam sektor organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian.
Meskipun dunia kesehatan dan medis merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing sistem. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi sebagian masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi baik dalam sektor organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian.
BAB II
ISI
ISI
Sebelum membahas konsep sistem informasi farmasi lebih lanjut,
berikut ini akan diberikan definisi ringkas dan formal dari data, informasi,
sistem, manajemen, sistem informasi, dan sistem informasi manajemen.
1. Data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang daripadanya dapat menghasilkan kesimpulan.
1. Data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang daripadanya dapat menghasilkan kesimpulan.
2. Informasi
adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang
berguna.
3. Sistem
adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan
dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan
mempermudah kegiatan-kegiatan utama organisasi/institusi. Karakteristik sistem,
memiliki komponen yaitu:
a) batas sistem (boundary)
b) lingkungan luar sistem (environment)
c) penghubung sistem (interface)
d) masukan sistem (input)
e) keluaran sistem (output)
f) pengolah sistem (process)
g) sasaran sistem.
Pelaku sistem terdiri dari kelompok pemakai, manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain sistem, programmer dan personel pengoperasian.
a) batas sistem (boundary)
b) lingkungan luar sistem (environment)
c) penghubung sistem (interface)
d) masukan sistem (input)
e) keluaran sistem (output)
f) pengolah sistem (process)
g) sasaran sistem.
Pelaku sistem terdiri dari kelompok pemakai, manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain sistem, programmer dan personel pengoperasian.
4. Sistem
informasi merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen
yang disebut blok bangunan (building block). Semua komponen tersebut
saling berinteraksi satu
dengan yang
lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
Sistem Informasi
a. Komponen
input : mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi serta termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
b. Komponen model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Komponen output : hasil dari sistem informasi yaitu keluaran yang berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
d. Komponen teknologi : “tool box” dalam sistem informasi, yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Komponen hardware : sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
f. Komponen software : sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. Dalam perangkat lunak dibedakan sistem operasi (misalnya Windows, Linux atau Mac) yang bertugas untuk mengelola hidup matinya komputer, menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer.
g. Komponen basis data : kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut Database Management System (DBMS).
h. Komponen kontrol : untuk mencegah kerusakan sistem informasi. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Elemen-elemen yang disebutkan diatas adalah sebuah pondasi untuk membangun sebuah sistem informasi berbasis komputer, sangat mempengaruhi keberhasilan dalam menjalankan sebuah sistem informasi.
b. Komponen model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Komponen output : hasil dari sistem informasi yaitu keluaran yang berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
d. Komponen teknologi : “tool box” dalam sistem informasi, yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Komponen hardware : sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
f. Komponen software : sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. Dalam perangkat lunak dibedakan sistem operasi (misalnya Windows, Linux atau Mac) yang bertugas untuk mengelola hidup matinya komputer, menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer.
g. Komponen basis data : kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut Database Management System (DBMS).
h. Komponen kontrol : untuk mencegah kerusakan sistem informasi. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Elemen-elemen yang disebutkan diatas adalah sebuah pondasi untuk membangun sebuah sistem informasi berbasis komputer, sangat mempengaruhi keberhasilan dalam menjalankan sebuah sistem informasi.
INFORMATIKA FARMASI
Informatika Farmasi merupakan bidang yang relatif
baru, Informatika farmasi disebut juga sebagai farmako-informatika.
Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang berfokus pada
pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi
dan pengetahuan dalam sistem kesehatan
termasuk, penyimpanan, penggunaan analisis, dan
penyebaran dalam pengiriman obat yang optimal terkait
pengobatan dan kesembuhan pasien.
Penerapan kemajuan teknologi informasi dalam penggunaan perangkat keras komputer dan perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode pembiayaan yang efektif untuk apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan mudah dan menciptakan kerangka kerja yang maju dimana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam rangka memberikan pengalaman akhir yang lebih baik bagi pasien dan menciptakan lingkungan yang memiliki kepentingan pasien 'terbaik di pikiran, informatika farmasi mensinkronisasikan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit, dan profesional kesehatan lainnya sehingga untuk memastikan bahwa riwayat medis pasien dan catatan resep tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk diagnosa tertentu, memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep ditulis, dan memastikan bahwa resep pasien siap ketika mereka membutuhkan dan telah diperiksa keakurasiannya.
Penerapan kemajuan teknologi informasi dalam penggunaan perangkat keras komputer dan perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode pembiayaan yang efektif untuk apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan mudah dan menciptakan kerangka kerja yang maju dimana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam rangka memberikan pengalaman akhir yang lebih baik bagi pasien dan menciptakan lingkungan yang memiliki kepentingan pasien 'terbaik di pikiran, informatika farmasi mensinkronisasikan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit, dan profesional kesehatan lainnya sehingga untuk memastikan bahwa riwayat medis pasien dan catatan resep tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk diagnosa tertentu, memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep ditulis, dan memastikan bahwa resep pasien siap ketika mereka membutuhkan dan telah diperiksa keakurasiannya.
MANFAAT INFORMATIKA FARMASI
Manfaat
informatika farmasi antara lain:
1. Membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, baik desain sistem dan manajemen database yang dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi yang tersedia tepat waktu.
1. Membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, baik desain sistem dan manajemen database yang dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi yang tersedia tepat waktu.
2.
Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga
kesehatan lainnya, serta pasien.
3.
Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat yang
mungkin atau alergi sebelum resep diisi/ditulis,
4.
Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang
lebih baik dari obat-obatan yang mereka dapatkan dan memungkinkan mereka
menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
5.
Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan
resep yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk
beberapa kunjungan ke praktek dokter. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya yang
rendah karena berkurangnya kunjungan ke dokter, penggunaan obat generik,
sehingga sangat mengurangi biaya pengobatan bagi pasien.
SISTEM INFORMASI FARMASI
Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang
membantu apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien
sehubungan dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi
resep dan pasien Sistem Informasi Farmasi dibagi menjadi 2 yaitu sistem
informasi instalasi farmasi dan sistem informasi apotek.
a) Sistem Informasi Instalasi Farmasi
Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium.
Sistem informasi instalasi farmasi yaitu sistem untuk mengelola data/informasi tentang input data barang, transaksi/distribusi barang-barang kebutuhan di instalasi farmasi sampai dengan pembuatan laporan. Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada didalam sistem informasi instalasi farmasi antara lain:
1. Input data master (kemasan, satuan, pabrik, PBF, kelas terapi, kelompok, sediaan dll)
a) Sistem Informasi Instalasi Farmasi
Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium.
Sistem informasi instalasi farmasi yaitu sistem untuk mengelola data/informasi tentang input data barang, transaksi/distribusi barang-barang kebutuhan di instalasi farmasi sampai dengan pembuatan laporan. Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada didalam sistem informasi instalasi farmasi antara lain:
1. Input data master (kemasan, satuan, pabrik, PBF, kelas terapi, kelompok, sediaan dll)
2.
Input data barang farmasi
3.
Transaksi-transaksi barang :
- Permintaan barang dari pelayanan kesehatan di rumah sakit ke instalasi farmasi
- Distribusi barang dari instalasi farmasi ke pelayanan kesehatan di rumah sakit
- Return permintaan barang
- Permintaan pembelian barang ke bagian pengadaan/purchase
- Order pembelian barang ke supplier (SOP)
- Penerimaan barang dari order pembelian
- Retur pembelian barang
- Bonus pembelian
- Koreksi stok dan pemakaian barang
- Permintaan barang dari pelayanan kesehatan di rumah sakit ke instalasi farmasi
- Distribusi barang dari instalasi farmasi ke pelayanan kesehatan di rumah sakit
- Return permintaan barang
- Permintaan pembelian barang ke bagian pengadaan/purchase
- Order pembelian barang ke supplier (SOP)
- Penerimaan barang dari order pembelian
- Retur pembelian barang
- Bonus pembelian
- Koreksi stok dan pemakaian barang
4.
Laporan-laporan :
- Laporan penerimaan & distribusi barang ke instalasi secara periodik
- Laporan pembelian & penerimaan barang gudang
- Laporan stok per-pelayanan kesehatan di RS
- Laporan stok instalasi farmasi
- Kartu persediaan.
- Laporan penerimaan & distribusi barang ke instalasi secara periodik
- Laporan pembelian & penerimaan barang gudang
- Laporan stok per-pelayanan kesehatan di RS
- Laporan stok instalasi farmasi
- Kartu persediaan.
b)
Sistem Informasi Apotek
Sistem informasi apotek yaitu sistem pengelolaan data yang dihasilkan dari proses manajemen di unit apotik dari input data sampai dengan output data (laporan-laporan yang dihasilkan di unit apotek). Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada di dalam sistem informasi apotek antara lain:
a) Penjualan obat ke pasien (Rawat jalan, Rawat Inap, UGD)
b) Retur penjualan obat
c) Print nota penjualan obat
d) Laporan penjualan harian
e) Laporan penjualan resep & resep untuk rawat jalan
f) Laporan penjualan berdasarkan jenis sediaan
g) Laporan penjualan resep per dokter
h) Laporan penjualan berdasarkan supplier
i) Laporan obat Slow Moving
j) Laporan obat Expired Date (ED)
k) Laporan penjualan obat narkotika & psikotropika
l) Laporan analisis
m) Grafik penjualan
Sistem informasi apotek yaitu sistem pengelolaan data yang dihasilkan dari proses manajemen di unit apotik dari input data sampai dengan output data (laporan-laporan yang dihasilkan di unit apotek). Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada di dalam sistem informasi apotek antara lain:
a) Penjualan obat ke pasien (Rawat jalan, Rawat Inap, UGD)
b) Retur penjualan obat
c) Print nota penjualan obat
d) Laporan penjualan harian
e) Laporan penjualan resep & resep untuk rawat jalan
f) Laporan penjualan berdasarkan jenis sediaan
g) Laporan penjualan resep per dokter
h) Laporan penjualan berdasarkan supplier
i) Laporan obat Slow Moving
j) Laporan obat Expired Date (ED)
k) Laporan penjualan obat narkotika & psikotropika
l) Laporan analisis
m) Grafik penjualan
- SISTEM DAN PERANAN INFORMASI DALAM BIDANG FARMASI
Teknologi
informasi banyak di pergunakan dalam dunia medis /kesehatan ,Transaksi
–transaksi yang berhubungan dengan karyawan, juru medis, dan pasien
Seperti hal
nya di gunakan untuk:.
1. System
informasi digunakan untuk mencatat rekaman medis pasien secara elektronis.
2. Untuk
mencari informasi tentang seseorang pasien, pengunjung dapat berinteraksi
secara langsung dengan terminal yang disediakan untuk keperluan itu. Dengan
mengetikkan sepenggal nama, system informasi akan segera menyajikan informasi
tentang pasien yang memenuhi criteria pencarian
3. Teknologi
informasi diterapkan pada peralatan medis missal CT Scan (Computer
Tomography). CT Scan adalah peralatan yang mampu memotret bagian dalam tubuh
seseorang tanpa harus dilakukan pembedahan.
4. Mycin
merupakan contoh system pakar yang digunakan untuk membantu juru medis
mendiagnosis penyakit darah yang cepat menular dan kemudian dapat
memberikan saran berupa penggunaan antibiotic yang sesuai. (system pakar adalah
perangkat lunak yang ditujukan untuk meniru keahlian seseorang dalam bidang
tertentu).
5. Sistem
berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam
kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
6. Penggunaan
komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam
tubuh pasien.
7. bidang
jasa pelayanan kesehatan teknologi informasi berguna untuk memberikan
pelayanan secara terpadu dari pendaftaran pasien sampai kepada system penagihan
yang bisa dilihat melalui internet.
8. Penggunaan
alat-alat kedokteran yang mempergunakan aplikasi komputer, salah satunya
adalah USG (Ultra sonografi). USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan
dalam layar monitor.
9. Teknologi
nirkabel
Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat ini, jaringan nir kabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nir kabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.
Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat ini, jaringan nir kabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nir kabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.
10. Pencarian
dan Peletakan dan Informasi Obat-obatan.
11. Perkembangan
teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada perkembangan jenis penyakit
dan banyaknya macam dan jenis obat.
12. Dengan
menggunakan teknologi informasi yaitu ICT pada bidang pengobatan dan
kedokteran, bisa memberikan manfaat yang cukup baik terutama untuk
keselamatan manusia. Keakuratan informasi yang dihasilkan ICT, diharapkan bisa
mengurangi angka kematian” Peranan Information and Communication Technology
(ICT) di bidang Kedokteran dan Farmasi dalam Mendukung Keselamatan Pasien”,
13. Pemanfaatan
teknologi informasi di bidang farmasi dan kedokteran harus selalu bermuara
pada upaya peningkatan keberhasilan terapi dan keselamatan pasien.
14. Penggunaan
Biosensor. Biosensor merupakan suatu alat Instrumen elektronik yang bekerja
untuk mendektesi sample biokimia. Contoh paling sederhana adalah alat uji
diabetes.
15. menganalisis
organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat
16. Sistem
Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar
struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak
bergerak dengan menggunakan sinar-X.
17. menggunakan
sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan
untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.Single Photon Emission
Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem komputer yang mempergunakan
gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam
bentuk gambar.
18. Bentuk
lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem
komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif.
Selain itu Nuclear Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis
dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
19. Saat
ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis
penyakit sekaligus memberi obat.
komputer DNA
ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Data
adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang daripadanya dapat
menghasilkan kesimpulan.
2. Informasi
adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang
berguna.
3.
Informatika farmasi adalah disiplin ilmu yang terlibat erat dengan komputer dan
komunikasi serta pemanfaatannya dilingkungan kefarmasian atau kesehatan.
Kehadiran informatika farmasi sebagai disiplin baru yang terutama disebabkan
oleh pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan komputer, menimbulkan kesadaran
bahwa pengetahuan tenaga farmasis secara esensial tidak akan mampu terkelola
oleh metode berbasis kertas (paper based methods).
4. Manfaat
informatika farmasi yaitu membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal,
meningkatkan komunikasi tenaga kesehatan serta pasien, meningkatkan
kecepatan pengobatan pasien, meningkatkan pemahaman pasien mengenai obat yang
digunakannya
5.
Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang dibagi menjadi
2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan sistem informasi apotek.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumadewi, Sri., dkk. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rustiyanto, Ery. 2011. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang Terintegrasi. Yogyakarta : Gosyen Publisher.http://healthinformatics.wikispaces.com/Pharmacy+Informatics
http://www.himss.org/ASP/topics_pharmacyInformatics.asp
http://www.virtualinformatics.com/content/Pharmacy_informatics.htm
Dewangga
arie, march 28, 2011, “Apa Itu Informatika“, http://blog.uad.ac.id
Informatika
kesehatan-Solusi Teknologi Informasi untuk Dunia Kesehatan Indonesia,
http://teknosehat.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar